Kamu dan saya itu
seperti minyak dan air. Nggak menyatu tetapi berjalan beriringan.
Ini yang membuat
saya bertahan dengan kamu dan saya merasa setiap jengkal cerita kehidupan saya
selama setahun setengah belakangan menjadi sangat menyenangkan.
Kamu tahu? Saya dan kamu itu mungkin seperti bakpia. Bakpia? Tampaknya sih di luar sama, tapi di dalam beda. Surprising dan risky sih, tapi nggak tahu kenapa selalu ada kenyamanan dan excitement di antaranya.
Kamu suka tim
bola warna merah, saya pun sama. Saya suka petualangan, kamu juga. Kamu bisa
berpindah – pindah dan ku pun begitu. Saya dan kamu sama – sama gila dan kritis
tentang hal yang sebenarnya tidak perlu dieksploitasi dengan kata.
Beda. Kamu bakpia
keju dan saya bakpia cokelat. Rasanya nggak akan monoton kalo di makan bergantian.
Mungkin banyak kesamaan pada hal – hal favorit saya dan kamu. Tapi nyadar nggak
sih kalo banyak perbedaan di sifat saya dan kamu, tetapi saya masih suka
membahas setiap alur argumentasinya.
Kamu membuat saya
penasaran, jatuh, bangun, loncat, berkali – kali. Kamu membuat saya tersenyum
ketika kamu bilang “yaudah sih simple aja, kenapa dibikin rempong?”
Ketika saya
melihat kamu pertama kali, saya merasa seperti saya melihat refleksi saya di
cermin, tetapi berkebalikan ketika bergerak. Saya ingin A kamu ingin B, banyak
intensi mengalah di tengahnya, sedangkan banyak mimpi – mimpi di luar nalar
yang sama – sama saya dan kamu tahu kalau itu semua berarti jika dilakukan
bersama
Sekarang, saya
dan kamu hanya harus menyelaraskan ego. Saya bahagia sudah menemukan kamu. Saya
banyak belajar dari kamu. Saya banyak melihat diri saya di kamu dan di tengah –
tengahnya ada perbedaan yang pada akhirnya mereda karena saya dan kamu sama –
sama peduli.
“I get what i want but I don’t get what I need sometimes. But you know what, because you are the one that I want, you turn to fulfill what I need. Overall indeed.”
p.s. dari saya, untuk kamu, manusia sawah, selamat menempuh uas ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar